Jumat, 09 Desember 2011

Faedah Surat Al-Waqi'ah


Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”

Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata,
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata,
“Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah.”

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata,
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”

copy writer by achmad "rizal" zarkasi |
Okt
19
Rasulullah bersabda: “Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan juga obat untuk penyakit itu.“

Apabila ditimpa penyakit, maka seorang hamba yang mempunyai pemahaman akan hadits diatas maka hatinya menjadi lembut dan akan merasa kuat disamping rasa harap dan optimis dalam menantikan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan jangan merasa enggan untuk berobat dan selalu berupaya untuk mencari sebab-sebab kesembuhan, seperti mencari dokter dan pengobatan.

Rasulullah bersabda:
”Setiap penyakit ada obatnya, bila diberi obat, maka akan sembuh dengan izin Allah “. (Hr Imam Muslim).


Dua hal tentang ujian sakit, yaitu :

1. Bahwa obat adalah hanya sebab kesembuha, sedangkan penyembuh yang sebenarnya hanyalah Allah semata. Oleh karena itu kesembuhan dari Allah melalui melalui obat yang dikonsumsi, dan bisa jadi Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kesembuhan walaupun tanpa obat. Sebagaimana firman Allah ketika menceritakan kisah Nabi Ibrahim, "

"Dan apabila aku sakit. Dialah Yang menyembukhkan aku”, (Qs. As-Syu’ara : 80).


2. Bahwa jangan berobat dengan sesuatu yang diharamkan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan untuk berobat dengan benda-benda haram dan Allah tidak menjadikan benda-benda penyembuh dari benda-benda yang diharamkan-Nya.

Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya Allah Subahanhu wa Ta’ala menciptakan penyakit dan obat, maka berobatlah, akan tetapi janganlah kalian berobat dengan yang haram.” (Hr Ad-Daulabi).

Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menjadikan penyembuh kalian dengan benda-benda haram.”

Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya Allah Subahanhu wa Ta’ala tidak menjadikan kesembuhan kamu dengan benda-benda yang diharamkan bagi kamu.”


Yakinlah bahwa cobaan yang berupa penyakit ataupun hal-hal yang tidak disukai adalah merupakan bukti cinta Allah kepada hamba-Nya.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum niscaya Dia akan mencoba mereka. Maka barangsiapa yang ridha terhadap cobaan tersebut, baginya keridhaan allah, dan barangsiapa murka terhadap cobaan tersebut, maka baginya murka Allah, “